Sabtu, 27 Agustus 2016

kamu lagi, kamu lagi..

jelaskan padaku kenapa semuanya menjadi serumit ini?
aku tidak tahu kenapa kamu selalu memenuhi sudut kecil otakku.

berkali-kali kamu menyuruh ku untuk lupakan, berkali-kali pula bayang mu meruntuhkan kesepakatan itu.
andai melupakanmu segampang omongan yang terlontar, pasti aku sekarang tidak lagi mencari mu dan memikirkan mu seperti ini.

tolong ajari aku tentang apapun itu asal jangan melupakan mu, karna aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menyingkirkan kamu.

nyatanya aku masih merindukanmu.
ada banyak hal yang membuat aku tak berhasil melupakan sosokmu. entah karna ada banyak hal yang tidak dimiliki orang lain selain dirimu. entah karna hanya aku yang mengidolakan orang seperti dirimu kembali untukku.

aku lelah, ketika harus memaksa otakku untuk mengusirmu pergi. jelas jelas disana masih tersimpan deretan peristiwa yang terjadi diantara kita, dan masih tertanam sampai saat ini kamu di sudut kecil relung hatiku.

jangan paksa aku untuk menghapus semua itu, karna aku tak cukup mampu menepis memori indah tentang kita.
Sementara aku juga tak mau melupakanmu dengan cara yang menyakitkan, waktu punya tugas untuk menghapus jejak, dan aku percaya waktu akan melakukannya untukku. Jika memang aku ditakdirkan untuk melupakanmu.

selalu ada pertanyaan yang berulang kali menuntut jawaban, tapi tak pernah sedikit pun aku temukan.
aku masih bertanya tanya apa yang ada di dalam hati mu? sulit menebak rasa mu dan perkataan mu yang memiliki isyarat tersendiri untuk diterjemahkan. dan aku terlalu takut untuk menerjamahkan nya sendirian. aku terlalu takut.

namun lama kelamaan aku sadar, bahwa sebenarnya bukan jawaban yang dibutuhkan, tetapi pengertian.
mengerti bahwa sesungguhnya Tuhan tidak menyediakan kisah seperti ini tanpa alasan.
mengerti untuk hal yang direncanakan oleh Tuhan sekecil apa pun.

Tolong, aku mohon, hentikan langkah ku, jika memang segalanya yang kuduga benar adalah hal yang salah dimatamu. Tolong, kembalikan aku ke jalanku dulu, sebelum aku mengganggu rute tujuanmu.

karena sekarang aku sedang berusaha melawan jutaan kamu, dan berusaha menepis ingatan tentang kita yang mulai masuk memenuhi isi otakku.
maaf, karna aku datang lagi.
dan menjadi pengganggu keseharian untukmu.

maaf karna aku belum menemukan cara melupakanmu dengan baik.
maaf karna masih hanya ada kamu yang mengunci hati ku erat2.
semoga kamu baik-baik saja karena aku yang terus mengusikmu,
semoga kamu tidak terbebani hanya karna perasaan ku yang tak lepas ini.

semoga akan ada jalan dan waktu yang tepat dimana aku tidak lagi dipenuhi ambigu tentang kamu, dan temukan jawaban yang selalu membuncah isi otakku.

Tidak ada komentar:

dipaksa selesai.