Jumat, 18 November 2016

Because i'm in a good mood, i would share my happiness

PROLOG
Cinta memang tak bisa dipaksa kan. Aku paham akanitu! melodi melantun indah, dengan tarian lincah disetiap iramanya. seumpama cinta di dalam memori usang berbalut kenangan.
Perempuan yang tak terlalu tinggi, putih langsing menggunakan kaos putih dengan motif gitarDia bernama lengkap Jasmine Claudia, akrab disapa Audi dari kecil, memiliki kepribadian sedikit tomboy tetapi selalu pengen kelihatan feminim dan modis didepan banyak orang. Kemana-mana berpergian dengan kalung emas putih berbentuk angsa yang selalu tergantung dilehernya, menambah kesan cewek high classjika orang melihatnya. Padahal tidak, dia selalu menganggap jati dirinya sederhana, dan tidak mau menebar-nebarkan pesona didepan umum. Rambut panjangnya dibiarkan terurai dengan poni samping yang membuatnya menjadi kelihatan manis. Dia tidak menganggap bahwa ada sisi tomboy dibalik dirinya, tetapi orang-orang yang melihat nya justru mengecap dia memang sedikit jantan. Hobinya saja kadang mengajak teman-temannya travelling jika weekend atau hari libur datang, atau paling tidak dia akan berdiam dirumah untuk menonton film atau membaca novel entah itu genre romance atau horror.
Kini ia tengah bersandar diatas tempat tidur didalam kamar privat disebuah rumah rindang yang terletak di perumahan jalan tuanku tambusai. Entah apa yang tengah dipikirkannya, ada sepintas wajah seseorang yang lewat didalam pikirannya, gelas kaca yang berisi minuman es jeruk dipegangnya dengan erat. Ia baru selesai membaca buku tentang seorang detektif yang mencari jati diri seorang anak manusia, begitulah pembahasan dan inti cerita buku yang dibacanya sedari tadi dikamar.  
Audi meletakkan gelas kaca yang diminumnya diatas meja. Ia bangkit dari rebahnya, dan mulai turun dari atas kasur. Perlahan kakinya melangkah menuju jendela, disibakkan nya tirai jendela kamarnya itu. Membuat cahaya gelap langit masuk, melihat bintang-bintang diseperempat malam adalah hal yang disukainya. Namun kali ini tak ada satupun bintang yang bermunculan dilangit yang gelap kelam, lantas dibalikkan nyabadan, matanya tertuju pada jam dinding berwana kuning keemasan, jarum jam panjang menunjukkan pukul 9, sedangkan jarum pendek nya berhenti di angka 10. 
Ruangan 4x3m persegi yang sedang dipijaki Audi selintas terlihat didesain sederhana, dinding dicat dengan warna kuning salem berlapis wallpaper di kiri kanan nya. Wallpaper dengan motif bunga tabur kecil bernuansa biru memberi kesan vintageuntuk ukuran ruangan yang tak terlalu luas. Dipadukan dengan sofa putih gading dibawah nya, menjadikan kamar Audi tampak cerah dan sejuk. Seperti berada di tengah hamparan tanaman sakura yang letaknya sangat jauh di Eropa sana. 
Audi kembali duduk dikasurnya. Pikirannya kini kembali ke masa dimana seharusnya sesuatu yang mulai dicerna didalam otak itu sudah seharusnya terlupakan. Hati nya dag dig dug tidak karuan. Sulit dijelaskan. Bayangan seseorang tadi muncul lagi dibenak nya, mencoba untuk dimusnahkan tapi tidak mungkin. Pfttt… dihembuskan nya nafas. Tampak nya ia sudah mulai tak tahan dengan kondisi pikiran dan hati nya yang selalu tidak sejalan. Dilihatnya kesekeliling kasur, diawaskannya bantal dan buku yang tergeletak, kemudian ia rebahkan badannya. Ia memeluk guling yang berada disampingnya, dipeluk dan disejajarkan nya dengan wajah. Sendu itulah yang bisa dirasakan, tanpa disadari air mata nya jatuh dan tersisa menggelinang dikelopak matanya. 
Sesosok lelaki tinggi, putih memiliki hidung yang bisa dibilang mancung. Rambut ikal yang tak pernah diberi minyak atau pun pewangi, senyum manis terkesan tulus bila orang melihatnya, dan kini berbekas kembali dihatinya. Ya dia sedang memikirkan lelaki, lelaki dari masa lalu nyaRentetan peristiwa kembali muncul dibenak AudiOh ini kah yang orang sebut kenangan. Begitu menyakitkan ya! Meski ia tahu salah satu kesalahan terbesar yang pernah terjadi dulu itu ada padanya. Tapi tak seharusnya Tuhan menghadirkan kembali sosok bayang-bayang yang pernah membahagiakan hari-harinya dahulu. Cukup sudah tahun ini ia menunggu sang penongkrong hati. Lelaki yang betah berlama-lama hinggap dihatinya.
Dibukanya matanya sekejap, bermaksud untuk mengambil hp yang berada disamping remote tv diatas meja. Setelah dirasa hp tergenggam ditangan, ia pun membuka mata nya yang kelihatan sembab dan merah akibat tangisan nya tadi yang kian menjadi. Kemudian ia mencari kontak seseorang lelaki. Lelaki yang tadi berkelebatan masuk ke dalam pikirannya, setelah muncul nama seorang yang dimaksud, tangannya berdiam sebentar, jarinya masih tetap pada screen, matanya masih tertuju pada foto lelaki yang ditampilkan, diusik nya kenangan yang akan muncul, lalu dengan cepat ia menekan tombol pilihan dan langsung saja didelete kontak yang baru saja dicari tersebut.
Mulai sekarang Audi akan bersikeras, jika detik ini menit ini ia akan berubah. Tidak lagi mengingat masa lalu. Kini sudah seharusnya ia bangkit, lelah berlama-lama terpuruk didalam kenanganSebuah memori kenangan itu akan ia hapus. Jika bertahan lama-lama seperti ini nanti takutnya bakal stress dan menjadi gila. Ia tak mau hal itu terjadi.
Dengan sedikit susah payah Audi membungkuk menarik selimut yang berada dibawah telapak kakinya. Karena angin sejuk dari luar, ditambah Ac kamarnya yang terpapar mengeluarkan udara pendingin ruangan membuat kulitnya bergidik. Ia singkap kan selimut bergaris berwarna kuning itu menutupi seluruh badannya, hanya disisakan nya bagian leher sampai kepala, agar tetap bisa menikmati udara sejuk yang berkeliaran memenuhi kamarnya. Kemudian ia memejamkan mata, terasa sendu namun biarlah untuk hari ini dan malam ini saja, biarlah sesosok pangeran yang dibanggakannya dahulu itu menjelma diotaknya, untuk malam ini dan untuk ke sekian kali! Batinnya keras didalam hati. Kemudian ia terlelap ditemani mimpi yang indah.

dipaksa selesai.