Senin, 20 Juli 2015

menunggu sampai kapan?


its you . its always been you

Menunggu?
menunggu itu memang sangat membosankan.
menunggu itu sesuatu yang bisa dibilang sakit apalagi bila tidak jelas apa yang ditunggu.
menunggu itu sulit,
sulit menerima jika suatu saat orang yang ditunggu itu tak kunjung datang.
menunggu bisa dibilang suatu hal yang percuma, karena telah melewati dan menyianyiakan waktu.
menunggu itu memang hal yang tak mudah, karena harus dilakukan oleh orang yang sabar dan mau berusaha.
menunggu gak segampang membalikkan telapak tangan, menunggu juga gak segampang ibarat daun yang jatuh karna sepoian angin.

"lantas apa? apa kau sedang menunggu seseorang?" 
mungkin tidak, ah entahlah 
hati dan pikiran ku takkan mampu menjawabnya 

"lalu kenapa? kenapa kau menyebutkan dan memaknai untuk menunggu seseorang?"
cuma satu jawabannya 
entahlah aku juga tidak mengerti. 

entah harus dibilang bagaimana 
aku tak mengerti apa sebabnya
banyak orang bertanya "sebegitu pentingkah dia sampai tak bisa kau mengganti nya dengan yang lain?"
lalu "bagaimanakah kau mampu mencintai yang lain, namun hati kau tidak dengan orang tersebut?"

lagi lagi yang bisa aku katakan hanyalah 'Aku tidak tahu'
jangan kau tanya kan kenapa, mungkin ini sudah takdir dari Tuhan
atau ini sudah hukum dari yang Maha Kuasa, karena aku pernah mengelak takdir-Nya. aku pernah melepaskan orang tepat yang telah dipilih Tuhan untukku, aku pernah mengabaikan rencana yang sudah disusun dengan baik oleh-Nya. 
aku pernah menyianyiakan orang yang sekarang begitu aku sayangi, dan aku harapkan kehadirannya.
Oh Tuhan.. kenapa hanya dia, yang bisa membuat aku jatuh dan mencinta sampai sebegitu besar ini??
aku mungkin bisa saja tidak mencintainya lagi tetapi kenapa setiap kali aku bersama dengan orang lain, hati ini masih ragu, hati ini tak sepaham, pikiran masih juga terbesit tentangnya. 

"lalu sekarang kenapa dengan menunggu? apa kau masih juga menunggu seseorang yang kau sebutkan itu?"
kau tidak perlu menanyakan nya padaku, tanya kan saja pada Tuhan yang Maha Mengetahui
sebenarnya aku tidak ingin, 
menunggu itu sangat menyebalkan. pasti semua orang tahu itu.
menunggu?kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. apakah bahagia atau hanya luka.
padahal mereka bilang Tuhan akan memberikan sesuatu yang indah di hari yang tepat, dan itu butuh waktu.
kenapa sih Tuhan tidak gariskan saja rencana lalu memberitahu apa yang sudah direncanakan itu serta apa yang akan terjadi nanti pada seseorang yang menunggu?
sehingga seseorang itu tak perlu lagi bertanya, tak perlu lagi khawatir, dan tak perlu lagi ragu.

jika saja Tuhan memberitahu apa yang terjadi setelah menunggu itu, pasti aku takkan repot-repot membersihkan setiap tetesan air mata yang menjadi teman malamku yang panjang, aku tak perlu mencurahkan semua isi hati dan perihal ku tentang dia, pasti aku tak perlu banyak bertanya karena aku akan mengetahui perjalanan nya, dan apa kisah akhirnya. 

tapi sangkal lah pernyataan itu, karena itu hanya lah sebuah khayalan semata.
tidak mungkin Tuhan akan memberi tahu apa rencananya, karena jika diberitahu kita tidak akan belajar, kita tidak akan berusaha, kita tidak akan menghargai waktu dan kita hanya semena-mena karena tahu apa yang akan terjadi.

tapi apakah takdir memang mengharuskan aku untuk menunggu?

Tuhan... kali ini aku yang ingin bertanya, tidak dia, tidak orang lain.
bagaimanakah seharusnya Tuhan?

aku sadar..
aku tahu bahwa hati ini lelah, lelah untuk terus meyakin kan kalau dia itu memang tidak ditakdirkan untukku.
aku juga tahu bahwa pikiranku ini lelah. sama lelahnya, lelah menahan setiap detik, menit dan jam berpikir tentang kenangan yang seharusnya dikubur dalam dalam. 
dan aku malah mengetahui bahwa hati dan pikiran ini tidak sejalan, tetapi mereka saling tidak setuju jika aku mengatakan aku masih ingin menunggu. 

tetapi disaat yang lain hati & pikiran ku menerima saja perkataanku 
mereka tidak bisa menghadang nya
mereka tidak bisa mengusirnya 
mereka tidak bisa menepisnya.

Tuhan jika boleh aku bertanya..
kenapa engkau kunci erat ia dihatiku?
kenapa tidak lepas kan saja dia agar hati ini bebas.
Tuhan, kenapa masih saja kau tebarkan bayangan tentang dia dipikiran ku?
kenapa tidak dihapus saja, biar pikiran ini tenang.

Tuhan..
sadar atau tidak ini sungguh menyakitkan.
tidak disangka ini memang menyiksa.

Tuhan, apakah kau tidak kasihan pada hati & pikiranku? 
sampai dimanakah rasa ini harus aku tahan dan simpan sendiri?
sampai kapankah aku harus mengharap-harapkan masa lalu? 
Tuhan, aku benci pada mereka.
aku benci pada mereka yang mengatakan aku bukan orang yang pantas untuk dia.
aku benci setiap kali mereka bilang aku bukan orang yang dia harapkan.
aku benci ketika mereka mengatakan seharusnya aku malu, malu masih saja mengingat tentangnya. 
padahal aku tidak tahu Tuhan.. aku hanya menjalani alur hidup yang kau berikan, padahal mungkin bisa saja di lembaran cerita hidupku kau selipkan dia di memori otakku, agar aku mengerti arti sebuah kebersamaan yang dulu pernah aku acuhkan, agar aku belajar dari setiap kesalahan yang telah aku torehkan.

Tuhan..
kenapa harus aku yg merasakan ini sendiri?
kenapa harus aku yg menyimpan kenangan dan kembali mengingatnya?
kenapa? kenapa Tuhan?
tidak cukupkah untuk 3 tahun itu sebuah karma? 
ku rasa 3 tahun itu sudah cukup membuatku mengerti, sudah cukup membuatku sadar, aku sudah banyak belajar Tuhan, dari semua yang sudah lewat.

dulu aku pernah berkata, aku rela.
ya aku rela,
rela dan aku kuat jika aku mendapati rasa sakit yang sama seperti apa yang dia rasakan dulu.
aku bakalan ikhlas menerima jika dia memilih orang lain yang lebih baik, orang yang pantas, dan orang yang berhak untuknya.
aku akan sabar jika aku mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang telah aku lakukan dahulu.
tetapi kenapa Tuhan? kenapa semuanya terasa sakit berulang ulang kali? kenapa tidak kau jatuhkan saja aku sekali dengan rasa sakit yang luar biasa? tetapi kenapa kau jatuh kan aku perlahan berkali kali pada orang yang sama? 

3 tahun itu waktu yang lama menurutku,
tapi hingga saat ini kau masih menaruh namanya dipikiran ku, kau masih menahankan seribu kenangan dibatin jiwaku, kenapa? 
apa memang ini takdir ku, ataukah ini hanya rencana Mu saja? 

Tuhan hati ku ini sudah sesak dipenuhi itu semua, ia sudah menyeruak ingin keluar.
Pikiran ku sudah kacau seperti beling yang pecah, banyak hal yang tanpa ia ketahui masuk begitu saja.

Tuhan aku hanya ingin meminta..
jika aku boleh memohon..
jika memang dia tidak ditakdirkan untukku,
tariklah semua kenangan tentang dia dipikiran ku.
jika memang aku bukan orang yang tepat,
buangkan perasaan yang selalu menggerogoti hati dan pikiranku ini.
Tuhan, jika bukan aku seseorang yang ada direncana mu itu,
bawalah rasa sesal & sepi ini pergi.
Tuhan, jika memang bukan aku,
buatlah dia bahagia dengan apa yang kau pilihkan untuknya.
Buatlah takdir yang memang engkau rencana kan padaku berujung pada kebahagiaan yang selama ini aku nantikan, begitu juga dengan nya.
Buatlah kasih sayang nya yang tulus, kesabaran, serta kesetiaan nya akan dihargai dan dijaga oleh wanita yang beruntung itu.
yaTuhan kabulkan lah pintaku.

Tuhan, sekali lagi..
ku titip rindu yang sudah menumpuk ini, yang membuat sendu malamku setiap hari tanpa hadirnya, karena mungkin hanya hadirnya yang bisa merubah kembali warna dihidup ku. 

tapi setelah datang hari itu, aku akan menerima semua rencana yang telah disusun dengan benar, aku akan ikhlas menerimanya, meski bukan dia.
karena itu adalah rencana Tuhan, dan hanya Tuhan yang menentukan kapan waktu nya dan apa yang akan terjadi nantinya.


Untuk orang yang terkasih
meski tidak termiliki 
:)

Tidak ada komentar:

dipaksa selesai.