Jumat, 31 Juli 2015

Tentangmu yang tak ada habisnya..

kenapa setiap malam hingga larut aku masih terjaga dan bangun kesiangan dengan wajah sembab dan kantung mata yang kembung hitam tak bercahaya? itu karena kau lah alasannya. aku harus menceritakan dahulu kamu dengan menulis kalimat-kalimat lalu menyusun dengan rapi, harus berpikir lama-lama untuk merangkai kata agar tulisan ku indah dibaca seperti orang yang ada didalamnya, aku menulis bukan berarti aku hanya mengasal tuliskan kata-kata tentang kamu, aku menulis apa yang memang keluar dari pikiranku sesuai hatiku karena lebih baik bercerita dengan menulis, dengan begitu aku bisa tetap tenang tanpa harus mencurahkan isi hati pada mereka yang terkadang tak mengerti tetapi bertanya-tanya apa yang terjadi hanya karena "penasaran".

terkadang aku tidak mengerti kenapa bayangan mu betah bertengger berada di pikiranku setiap waktu setiap hari, hingga ketika setiap kali namamu yang keluar dari mulutku orang-orang  seperti nya sudah biasa dan bahkan membosankan kata mereka yang mendengarkannya, bahkan jika aku baru sepatah kata menceritakan tentang kamu mereka hanya berdeham saja seperti biasa yang selalu mereka lakukan. itu memang sesuatu yang sudah biasa untukku, dan aku juga tersenyum jika mereka bilang kamu adalah cerita yang membosankan ketika itu diucapkan dari mulutku, entah jika dari mulut orang lain. meski senyuman ku adalah kebohongan jika dikaitkan dengan semua yang ada dalam hatiku. hatiku adalah kejujuran bagiku, dan jika kau ingin berbicara serius kau harus temui hatiku. jika untuk berpura-pura mulutku lah yang akan membantu menjawabnya.
memang menceritakan kamu takkan ada ujungnya, takkan ada habisnya. mereka bilang bukan aku tak bisa lupa kamu, tapi mereka bilang aku tak berniat, selalu saja membahas tentang kamu ketika terpancing sedikit. sebenarnya aku ingin berteriak didepan mereka, aku sudah berusaha untuk melupakanmu. hanya saja tak ada yang mengizinkan ku melupakan mu, hati ku serta pikiranku. aku tidak bohong aku tidak mengada-ngada, aku lelah jika seperti ini terus. namun apa yang bisa aku lakukan? ini memang sepenuhnya salahku kata mereka, ini semua adalah balasan atas semua perlakuan ku dahulu terhadapmu, begitu kata mereka. Sudahlah, berhentilah mengaitkan kejadian masa lalu dengan yang ada sekarang. jika kamu dihadirkan dahulu untuk membuat ku memperbaiki diri atau merubah sifatku lalu kenapa setelah aku merasa cukup baik, sekarang tidak diizinkan untuk kembali bersama mu lagi ? tapi aku tak ingin bahagiamu dipaksakan, berlabuh lah kau mencari yang terbaik, jika tak kau temukan pada ku sisi baik yang kau inginkan. tapi jika boleh aku ingin jujur saja kepada mu, kepada Tuhan, kalau boleh nanti nya bahagia mu itu kuharap adalah dengan ku. 
Hmmm tidak, tidak, aku tidak akan memaksa jikalau nanti kau berurusan dengan Tuhan mempermasalahkan keputusanNya mengapa mengasihani aku yang terus berharap padamu. 
kau tahu? bukan aku menyesal bertemu denganmu, aku tak menyesali aku pernah mencintaimu, yang aku sesali hanya kenapa aku mencintaimu tapi tidak bisa mempertahankan rasa itu sampai harus melepasmu pergi begitu saja. 

sekarang dan selamanya aku takkan bisa menuntut mu untuk mencintaiku juga.
karena itu memang hak mu dan merupakan kewajibanku untuk merelakanmu.
yang sekarang perlu aku sadari adalah aku harus menerima semua yang terjadi.
ntah itu kamu yang mengacuhkan ku,
ntah itu kamu yang membenci ku,
ntah itu chat ku yang diabaikan
ntah itu kamu yang mencintai orang lain..
aku harus bisa ikhlas.
aku harus bisa menahan air mata yang jatuh setiap kali mengingat apa yang aku sudah perbuat dahulu.
aku harus bisa bertahan untuk tidak bercerita tentang kamu.
aku harus bisa menampung semua perasaan, rindu, dan sakit yang tak terobati.
aku harus bisa rela jika nanti dihatimu terisi dengan nama orang lain, bukan aku.
karena kamu punya hak buat itu semua, hak kamu jika kamu benar benar menutup hati dengan orang seperti aku.


"banyak orang katakan bersamamu adalah ketidakmungkinan, namun selama yang diatas belum mengisahkan cerita masa depan, bersamamu adalah 
harapan serta keyakinan"- andiaskiky

Minggu, 26 Juli 2015

yang aku katakan kamu itu adalah diriku sendiri


"kalau kamu berani mencintai seseorang, kamu juga harus berani menerima resikonya"

padahal kamu tahu, bahwa dihatinya sudah ada yang mengisi. tetapi kenapa kamu bersikeras kalau dia jatuh untuk kamu. dan sekarang ketika dia bersama seseorang didepan kamu, kamu marah. egois rasanya, memaksa orang untuk peduli sama kita, mengerti terhadap apa yang kita berikan. padahal takdirnya bukan untuk kita.

seharusnya kamu bisa menerima bahwa dia sudah bersama yang lain, seharusnya kamu bisa merelakannya, toh kamu yang membuat dia melepaskan hatinya, tidak denganmu lagi. itu semua salah mu, ulahmu. jangan berpikir kalau hatinya cuma diisi oleh kamu saja. dia berhak mencintai yg lain.

kamu tidak bisa menentang takdir yang Tuhan berikan nanti, kamu tidak bisa megagalkan rencana yang sudah Tuhan susun. karena percayalah dibalik takdir dan rencana Tuhan sudah tersimpan sesuatu yang istimewa untuk kita. percaya bahwa itu adalah yang terbaik. 

Jumat, 24 Juli 2015

selamat tanggal 24 pria baik hati

Hai ku sapa lagi namamu yang terbesit di otakku, yang setiap kali merebut perhatianku. Sebut saja kau itu pria baik hati. Hari ini tak banyak yang ingin aku katakan, hanya ingin mengungkapkan beberapa hal, memang itu selalu terkait tentang kamu yang selalu ku jadi kan tulisan yang isinya tentu saja takkan pernah terbaca olehmu. Biar lah hanya aku, mereka, dan Allah yang tahu. 

Selamat Ulang Tahun Pria baik hati. aku hanya ingin diumurmu yang bertambah ini kamu masih menjadi pria yang seperti dulu, makin dewasa, tulus, sabar, setia dan taat agama. sayangi wanita beruntung yang akan menjadi tambatan hatimu itu ya, seperti kamu menyayangi kedua orangtua mu. jaga dan sayangi adekmu, tuntunlah ia dengan benar hingga besar nanti karena kamu adalah kakak yang baik. semoga kamu tetap bersinar dengan caramu yang sederhana namun mempesona. tetaplah jadi yang terbaik, jadi apa adanya diri kamu. tetaplah jadi yang istimewa, dibalik sosokmu yang sederhana. ya semoga segala yang di inginkan oleh mu tercapai.

Selamat datang diumur kamu 19 th:)
tepat di tanggal 24 juli ini kamu bertambah usia menjadi 19 tahun bukan? dan jika masih terhitung mungkin sudah 3 tahun 6 bulan sampai tepat saat ini, detik ini juga aku tak henti hentinya mencintai kamu. 

4tahun mungkin sudah menjadi pertemanan kita, dari awal masuk sma, dari yang kamu nya malu malu buat mulai percakapan, terus akhirnya banyak perjuangan yang kamu berikan, sampai kita pernah menjadi begitu dekat. kedekatan yang ku pikir akan selalu berwujud bahagia tapi nyatanya tidak, pikiran ku salah. Ternyata kamu tidak bertahan. kamu pergi seperti asap rokok yang membawa kepulan asap di udara, tanpa pamit. 

anehnya 3 tahun belakangan aku masih memimpikan sosokmu meskipun di anganku saja.
sosok mu selalu hadir di hati dan pikiran ku, setia menjadi teman malamku yang panjang. 

sejak bertemu dengan kamu, sejak pertemuan kita pertama kali aku tak meminta banyak hal selain bisa dekat dengan kamu. aku bukan perempuan yang pandai mengungkapkan perasaan begitu saja terang-terangan. tetapi aku cuma perempuan biasa yang punya kelebihan dan kekurangan seperti perempuan lainnya.

3 tahun lalu disaat ulangtahun mu ke 16 kamu masih bersamaku bukan? aku masih mengingat rentetan semua peristiwa yang terjadi yang banyak orang sebut itu kenangan. 
kamu begitu bahagia, begitu juga aku. hal itu, moment-moment indah itu  sangat sangat tak mudah dilupakan.

ada rasa sesak yang selalu menghantui sampai saat ini. rasa sedih, bimbang, yang tidak jelas dan tak bisa ku pahami. takut dan serba salah. aku harus mengatakan memang bahwa aku sangat merindukan kamu, rindu yang aku simpan itu sudah menumpuk asal kamu tahu. 

setiap melihat kamu, ada bayangan masa lalu yang seharusnya dapat ku lawan.
perlahan lahan satu rindu terlepaskan, satu rindu saja, hanya satu rindu dari berjuta juta rindu yang ada didalamnya sudah membuat ku cukup lega.  
sosokmu adalah satu-satunya harapanku saat ini memang, tapi kan ku jadikan sebagai angan untuk masa depan yang tak ternilai dan sangat berharga.

mungkin tulisan ini akan teredam oleh banyak orang yang memberikan ucapan selamat kepadamu juga, ini takkan berarti apa-apa, toh ini tulisan juga tak kamu baca. sungguh, disini aku sangat merasa kecil. terlalu banyak yang juga mencintaimu sehingga perhatianku seakan tak terlihat.

tapi aku masih ingin menyampaikan 

Selamat ulang tahun Teman, pria baik hati yang sebenarnya ingin ku anggap lebih dari teman. 
Selamat ulang tahun pria baik hati, yang selalu terasa jauh.
Selamat ulang tahun pria baik hati, yang pernah ku buat kecewa :')
Sudah tiga tahun lebih dan aku tak punya alasan untuk melupakanmu.
ingatlah disini aku masih mencintaimu, sedalam dulu, dan kalau kamu tahu aku mencintai kamu tulus, jika tidak, takkan mungkin aku mampu bertahan dengan tetap mencintaimu seperti sekarang ini. 

Aku ingin berterimakasih kepada Tuhan yang telah menghadirkan kamu, dan pernah memilih kamu untuk menemani hari-hariku dulu. ternyata Tuhan menghadirkan kamu untuk sebuah alasan. kamu adalah alasan aku belajar dari setiap kesalahan, melalui kamu aku tahu bagaimana rasa pahitnya kehilangan. begitu banyak pelajaran yang telah diajarkan Tuhan melalui kamu. seperti pertemuan yang kini berubah menjadi perpisahan. menghargai arti sebuah kebersamaan, begitupun waktu yang selalu beriringan dengan keadaan.

Bahagia selalu ya, hanya mengirim sebuah ucapan dan doa tanpa mengirimkan apa-apa selain percaya.
berbahagialah diumurmu yang baru, semoga kita kelak kan bahagia dengan kehidupan yang kita harapkan masing-masing.. amin :) sekali lagi selamat ulangtahun, dan selamat tanggal 24:") 

"Kenangan yang tak mampu dilupakan itu akhirnya akan hilang, bersama dengan harapan yang belum sempat menjadi nyata" - andiaskiky

Senin, 20 Juli 2015

menunggu sampai kapan?


its you . its always been you

Menunggu?
menunggu itu memang sangat membosankan.
menunggu itu sesuatu yang bisa dibilang sakit apalagi bila tidak jelas apa yang ditunggu.
menunggu itu sulit,
sulit menerima jika suatu saat orang yang ditunggu itu tak kunjung datang.
menunggu bisa dibilang suatu hal yang percuma, karena telah melewati dan menyianyiakan waktu.
menunggu itu memang hal yang tak mudah, karena harus dilakukan oleh orang yang sabar dan mau berusaha.
menunggu gak segampang membalikkan telapak tangan, menunggu juga gak segampang ibarat daun yang jatuh karna sepoian angin.

"lantas apa? apa kau sedang menunggu seseorang?" 
mungkin tidak, ah entahlah 
hati dan pikiran ku takkan mampu menjawabnya 

"lalu kenapa? kenapa kau menyebutkan dan memaknai untuk menunggu seseorang?"
cuma satu jawabannya 
entahlah aku juga tidak mengerti. 

entah harus dibilang bagaimana 
aku tak mengerti apa sebabnya
banyak orang bertanya "sebegitu pentingkah dia sampai tak bisa kau mengganti nya dengan yang lain?"
lalu "bagaimanakah kau mampu mencintai yang lain, namun hati kau tidak dengan orang tersebut?"

lagi lagi yang bisa aku katakan hanyalah 'Aku tidak tahu'
jangan kau tanya kan kenapa, mungkin ini sudah takdir dari Tuhan
atau ini sudah hukum dari yang Maha Kuasa, karena aku pernah mengelak takdir-Nya. aku pernah melepaskan orang tepat yang telah dipilih Tuhan untukku, aku pernah mengabaikan rencana yang sudah disusun dengan baik oleh-Nya. 
aku pernah menyianyiakan orang yang sekarang begitu aku sayangi, dan aku harapkan kehadirannya.
Oh Tuhan.. kenapa hanya dia, yang bisa membuat aku jatuh dan mencinta sampai sebegitu besar ini??
aku mungkin bisa saja tidak mencintainya lagi tetapi kenapa setiap kali aku bersama dengan orang lain, hati ini masih ragu, hati ini tak sepaham, pikiran masih juga terbesit tentangnya. 

"lalu sekarang kenapa dengan menunggu? apa kau masih juga menunggu seseorang yang kau sebutkan itu?"
kau tidak perlu menanyakan nya padaku, tanya kan saja pada Tuhan yang Maha Mengetahui
sebenarnya aku tidak ingin, 
menunggu itu sangat menyebalkan. pasti semua orang tahu itu.
menunggu?kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. apakah bahagia atau hanya luka.
padahal mereka bilang Tuhan akan memberikan sesuatu yang indah di hari yang tepat, dan itu butuh waktu.
kenapa sih Tuhan tidak gariskan saja rencana lalu memberitahu apa yang sudah direncanakan itu serta apa yang akan terjadi nanti pada seseorang yang menunggu?
sehingga seseorang itu tak perlu lagi bertanya, tak perlu lagi khawatir, dan tak perlu lagi ragu.

jika saja Tuhan memberitahu apa yang terjadi setelah menunggu itu, pasti aku takkan repot-repot membersihkan setiap tetesan air mata yang menjadi teman malamku yang panjang, aku tak perlu mencurahkan semua isi hati dan perihal ku tentang dia, pasti aku tak perlu banyak bertanya karena aku akan mengetahui perjalanan nya, dan apa kisah akhirnya. 

tapi sangkal lah pernyataan itu, karena itu hanya lah sebuah khayalan semata.
tidak mungkin Tuhan akan memberi tahu apa rencananya, karena jika diberitahu kita tidak akan belajar, kita tidak akan berusaha, kita tidak akan menghargai waktu dan kita hanya semena-mena karena tahu apa yang akan terjadi.

tapi apakah takdir memang mengharuskan aku untuk menunggu?

Tuhan... kali ini aku yang ingin bertanya, tidak dia, tidak orang lain.
bagaimanakah seharusnya Tuhan?

aku sadar..
aku tahu bahwa hati ini lelah, lelah untuk terus meyakin kan kalau dia itu memang tidak ditakdirkan untukku.
aku juga tahu bahwa pikiranku ini lelah. sama lelahnya, lelah menahan setiap detik, menit dan jam berpikir tentang kenangan yang seharusnya dikubur dalam dalam. 
dan aku malah mengetahui bahwa hati dan pikiran ini tidak sejalan, tetapi mereka saling tidak setuju jika aku mengatakan aku masih ingin menunggu. 

tetapi disaat yang lain hati & pikiran ku menerima saja perkataanku 
mereka tidak bisa menghadang nya
mereka tidak bisa mengusirnya 
mereka tidak bisa menepisnya.

Tuhan jika boleh aku bertanya..
kenapa engkau kunci erat ia dihatiku?
kenapa tidak lepas kan saja dia agar hati ini bebas.
Tuhan, kenapa masih saja kau tebarkan bayangan tentang dia dipikiran ku?
kenapa tidak dihapus saja, biar pikiran ini tenang.

Tuhan..
sadar atau tidak ini sungguh menyakitkan.
tidak disangka ini memang menyiksa.

Tuhan, apakah kau tidak kasihan pada hati & pikiranku? 
sampai dimanakah rasa ini harus aku tahan dan simpan sendiri?
sampai kapankah aku harus mengharap-harapkan masa lalu? 
Tuhan, aku benci pada mereka.
aku benci pada mereka yang mengatakan aku bukan orang yang pantas untuk dia.
aku benci setiap kali mereka bilang aku bukan orang yang dia harapkan.
aku benci ketika mereka mengatakan seharusnya aku malu, malu masih saja mengingat tentangnya. 
padahal aku tidak tahu Tuhan.. aku hanya menjalani alur hidup yang kau berikan, padahal mungkin bisa saja di lembaran cerita hidupku kau selipkan dia di memori otakku, agar aku mengerti arti sebuah kebersamaan yang dulu pernah aku acuhkan, agar aku belajar dari setiap kesalahan yang telah aku torehkan.

Tuhan..
kenapa harus aku yg merasakan ini sendiri?
kenapa harus aku yg menyimpan kenangan dan kembali mengingatnya?
kenapa? kenapa Tuhan?
tidak cukupkah untuk 3 tahun itu sebuah karma? 
ku rasa 3 tahun itu sudah cukup membuatku mengerti, sudah cukup membuatku sadar, aku sudah banyak belajar Tuhan, dari semua yang sudah lewat.

dulu aku pernah berkata, aku rela.
ya aku rela,
rela dan aku kuat jika aku mendapati rasa sakit yang sama seperti apa yang dia rasakan dulu.
aku bakalan ikhlas menerima jika dia memilih orang lain yang lebih baik, orang yang pantas, dan orang yang berhak untuknya.
aku akan sabar jika aku mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang telah aku lakukan dahulu.
tetapi kenapa Tuhan? kenapa semuanya terasa sakit berulang ulang kali? kenapa tidak kau jatuhkan saja aku sekali dengan rasa sakit yang luar biasa? tetapi kenapa kau jatuh kan aku perlahan berkali kali pada orang yang sama? 

3 tahun itu waktu yang lama menurutku,
tapi hingga saat ini kau masih menaruh namanya dipikiran ku, kau masih menahankan seribu kenangan dibatin jiwaku, kenapa? 
apa memang ini takdir ku, ataukah ini hanya rencana Mu saja? 

Tuhan hati ku ini sudah sesak dipenuhi itu semua, ia sudah menyeruak ingin keluar.
Pikiran ku sudah kacau seperti beling yang pecah, banyak hal yang tanpa ia ketahui masuk begitu saja.

Tuhan aku hanya ingin meminta..
jika aku boleh memohon..
jika memang dia tidak ditakdirkan untukku,
tariklah semua kenangan tentang dia dipikiran ku.
jika memang aku bukan orang yang tepat,
buangkan perasaan yang selalu menggerogoti hati dan pikiranku ini.
Tuhan, jika bukan aku seseorang yang ada direncana mu itu,
bawalah rasa sesal & sepi ini pergi.
Tuhan, jika memang bukan aku,
buatlah dia bahagia dengan apa yang kau pilihkan untuknya.
Buatlah takdir yang memang engkau rencana kan padaku berujung pada kebahagiaan yang selama ini aku nantikan, begitu juga dengan nya.
Buatlah kasih sayang nya yang tulus, kesabaran, serta kesetiaan nya akan dihargai dan dijaga oleh wanita yang beruntung itu.
yaTuhan kabulkan lah pintaku.

Tuhan, sekali lagi..
ku titip rindu yang sudah menumpuk ini, yang membuat sendu malamku setiap hari tanpa hadirnya, karena mungkin hanya hadirnya yang bisa merubah kembali warna dihidup ku. 

tapi setelah datang hari itu, aku akan menerima semua rencana yang telah disusun dengan benar, aku akan ikhlas menerimanya, meski bukan dia.
karena itu adalah rencana Tuhan, dan hanya Tuhan yang menentukan kapan waktu nya dan apa yang akan terjadi nantinya.


Untuk orang yang terkasih
meski tidak termiliki 
:)

Kamis, 16 Juli 2015

untuk seseorang yang telah jauh

halo yang disana
apa kabar?
tidak ingatkah kau dulu bahwa kita pernah sedekat nadi? pernah dekat seujung kuku?
tapi kini sekarang kita sudah tak seperti itu, kita bagaikan matahari dan tanah, puncak merapi dan jurang alam, lautan dan tebingnya.
ada, ada sesuatu yang membuat kita menjadi berjauhan
ada sesuatu yang membuat kita berjarak seperti tak pernah kenal,
dan itu oleh sebab ku
oleh kelalaianku
oleh keegoisanku

hai yang disana 
apa kau tidak tahu?
bahwa aku disini masih dengan hati dan pikiranku yang berisikan tentang kau.
aku tau kau tidak ingin aku untuk masuk dan mengusik lagi, aku tau kau tak ingin aku tuk berharap banyak, aku tau kau tak ingin aku peduli dan terus mengingat kenangan yang kau bilang pahit dan kau katakan seharusnya lenyap. 

kau mungkin disana sudah duduk tersenyum dan tak ada sedikitpun rasa yang membuat hati mu gundah, kau mungkin telah berhenti menjadi pria yang dulu tegar dan sabar, kau kini sudah tidak tersakiti lagi, sudah bebas, sudah tidak terikat siapa-siapa lagi tetapi tidak dengan aku, aku kini menjadi sesosok orang yang penuh tanda tanya, kosong, penuh harapan, secercah ingatan yang tak pernah mau keluar dari pikiran, dan sekarang menjadi tidak tahu kenapa begitu banyak orang yang menemani, mengisi hari hariku, menepis sepi tetapi pikiran ku berpaling lagi pada kau

hai kau yang disana
kita sekarang seperti orang yang tidak pernah kenal.
kita seperti jauh dan sangat sangat jauh, kau tahu itu kan?
tak ada satupun kata yang mampu ku ungkapkan untuk menunjukkan betapa jauhnya kita sekarang. 
kenapa? kenapa waktu bisa membuat semuanya berubah secepat itu?
kenapa waktu telah mengambil harapan yang kini aku nanti nanti kan.
kenapa waktu telah membuat pergi seseorang dengan menyisakan tangisan dan penyesalan.
kenapa waktu tidak menahan? kenapa waktu tak dapat mencegah?
seharusnya aku dapat menghentikan waktu yang berjalan, tapi aku tak sehebat itu.
dan kenapa malah waktu membuat seseorang tersadar ketika itu semua telah berlalu, ketika itu semua sudah menjadi kenangan, ketika itu semua bersatu menjadi kata "ter-lambat"

andaikan dulu aku masih mengambil kesempatan itu, andai aku tidak menjadi wanita yang punya pikiran untuk mengakhiri hubungan, andai aku tak bersikeras pada egoku, andai aku tak pernah mengucap kata itu. mungkin kita tetap bersama, bergenggaman tangan, menjalin ikatan dan berusaha sama sama untuk mempertahankannya, tapi semua itu percuma untuk di ucapkan, percuma ditulis menjadi rangkaian kata, percuma diramu menjadi sebuah cerita, karena hati yang sudah terhempaskan pecah tidak akan kembali sempurna, karena jiwa yang kokoh sekali dihancurkan takkan mudah disusun kembali, karena seseorang yang sabar sekali dikecewakan takkan pernah hilang, karena seseorang sekali dikhianati penghianatan itu akan diingat dan takkan mudah dilupakan.

tapi untuk itu semua aku takkan menyalahkan waktu.
aku takkan menyalahkan keadaan. karena seharusnya aku berterimakasih pada waktu
karena waktu membuat aku sadar begitu banyak pelajaran yang dia beri.
dia telah mengajarkan ku untuk memperbaiki diri.
dia telah mengajarkan ku untuk kalah kan ego tinggi ku.
dia telah mengajarkan ku untuk lebih menghargai perjuangan.
dia telah mengajarkan ku arti sebuah kesetiaan.

untuk yang selalu terasa jauh.
maaf,
maaf karna ku pernah membuat mu marah.
maaf karna ku telah siasiakan kamu.
maaf terlebih aku minta maaf untuk semua kesalahanku.
dan aku katakan kini,
maaf karna ku masih saja menyimpan rasa.
biar saja kau tidak memandang ku sedikitpun,
biar saja jika kau masih membenciku,
biar saja kau lebih memilih acuhkan aku,
namun satu yang harus kau tau hati ini masih setia menunggu, masih menyimpan rasa yang begitu
besar, masih terisi dengan nama dan kenangan. biar lah hanya aku dan semua angan ini dan waktu yang akan menentukan sampai kapan perasaan ini mampu bertahan, tetap dengan nama dan kenangan tentang Kamu.

dipaksa selesai.