Minggu, 14 Juli 2019

Calon Imamku, yang disebut dalam doa.

Teruntuk laki-laki di masa depan ku nanti. bijaklah sayang, ambil waktu yang tepat bila kau merasa sudah pantas. aku takkan berhenti berdoa, ketika kita telah dipersatukan. 

Untukmu calonku, bersikap lah dengan teguh, aku yakin kau tahu betul perkara hidup berdampingan itu bukan soal yang mudah, tapi aku yakin kau sudah memantaskan dirimu sebelum bertemu dengan ku, dan kau yang dipilih Tuhan adalah laki-laki terbaik untuk hidupku kelak.

Semoga saja nanti, ilmu yang kau dapat bisa kau terapkan untuk membimbingku dan kata yg kau ucap saat akad itu menjadi saksi bahwa kau adalah laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab. Tuntunlah aku dalam ibadah, bimbinglah aku seperti mu yang selalu berdoa dan senantiasa mendekatkan diri pada-Nya.

Teruntuk calon imamku terimakasih telah sopan bertutur kata dihadapan orang tuaku, Aku yakin jika kamu mengutamakan keluargamu, pasti padaku pun juga begitu.

Calon suamiku, terimakasih telah datang dan  mengasihi dengan sepenuh hati. Perihal menunggu bagiku tak masalah, aku akan setia menitip sapa dan rindu lewat doa-doa yang ku panjatkan. 

Aku tahu kini kamu sedang sibuk-sibuknya bekerja, menata kehidupan agar kelak jadi lelaki yang bisa diandalkan. Terimakasih untuk setiap detik menit waktu yang kamu korbankan demi kita.

Jikalau nanti berumah tangga aku berbuat salah, jangan marah dan kasar. Tegur aku dan nasehati dengan bahasa yang lembut supaya aku mengerti dan tak melukai hatiku.

Terimakasih wahai imamku, telah mencintaiku dengan kesabaran dan kesederhanaan. Kita adalah insan yang dipertemukan dengan kekurangan masing-masing, namun dengan itu kita bisa saling melengkapi.

Kamu calonku, yang akan ku lihat wajahnya di setiap pagi, aku selalu ingin mengucap kata terimakasih pada Tuhan karena menghadirkan laki-laki yang akan mencintaiku hingga membuatku lupa bagaimana rasanya luka. 

Doaku untukmu calon suamiku, semoga kita bisa bersama dengan kebahagiaan menuju masa tua yang indah. 

Aku tahu kamu mulai saat ini telah menjaga matamu dari perempuan lain. Karna kamu memilih aku jadi satu-satunya perempuan terakhir dihidupmu. Walaupun aku belum tahu namamu, rupamu, tapi aku yakin kamu bisa menjaga amanah, dan komitmen yang kita bangun nanti. Saat kesetiaan diuji, kamu tak goyah dan ragu.

Karena aku yakin betul lelaki di masa depanku takkan pernah ingkar janji untuk tidak membuat wanitanya bersedih. 

Terimakasih yang teramat, semoga kita segera dipertemukan.

from: your future wife
to: my future husband

dipaksa selesai.