Senin, 10 Agustus 2015

Apa dia harus ku sebut pelangi?

Ada yang berusaha mengetuk untuk masuk ke pintu menuju hatiku.
awalnya aku bingung dan bertanya pada pikiranku.
benarkah? memang siapa dia? 
terbesit jelas wajah seorang pria dibalik tirai jendela hati.
manis. 
sepertinya aku belum pernah melihatnya.
ragu-ragu aku persilahkan ia masuk.

pria itu belum sempat ku kenal.
pria itu datang tiba-tiba.
pria itu baru ku tahu senyuman dan wajahnya secara tak kasat mata.
pria itu yang kini ku sebut pelangi hati.

mula-mula ia menyapaku oleh percakapan yang menurutku itu hanya kebetulan.
percakapan yang mulai tersampaikan meskipun lewat udara.
aku merasa ada sedikit perubahan dalam warna langit hatiku.
ia begitu terang, cahaya nya tak membuat ku berhenti untuk berkedip.
aku tak tau mengapa dengan percakapan itu aku merasa malu. 
hati ku bergetar, ada rasa senang bergejolak.
hati ku berubah yang tadinya beku menjadi cair.
puing-puing hati yang hancur berserakan kerasa ketarik lagi jadi utuh.
langit yang awalnya mendung berubah warna menjadi begitu indah.
entah apa namanya harus ku sebut ini.
pelangi yang aku nanti setelah hujan kini telah datang.
pelangi itu tak peduli bahwa sebelumnya ada hujan, petir dan angin yang melewatinya.

kebahagiaan ku hadir kembali.
kurasa, aku jatuh cinta lagi.
kehadirannya ada disaat yang tepat, saat hati ku masih terpuruk akan masa lalu.
rasa nyaman yang tiada perkiraan membawa seribu makna untuk harus dipahami.
aku gak tau rasa nyaman ini hanya singgah atau memang menetap.
tapi biarlah ia berjalan sampai dimana hari yang tepat itu akan tiba, 
entah itu hari luka atau kah bahagia.
aku hanya tak mau membuang buang waktu lagi untuk pelangi yang datang. 
ku anggap pelangi ini sebagai penghapus, karena telah menghapus kesedihanku.
dan kini akan ku coba menjaga langit hatiku agar tak pudar kembali.
mungkin jika pelangi itu tak datang tiba tiba mencoba masuk kedalam dunia hatiku,
langit hatiku akan gelap, awan hitam itu takkan terkikis oleh kehadirannya.
terimakasih pelangi telah hadir disaat hujan telah reda:)

Tidak ada komentar:

dipaksa selesai.