Jumat, 07 Februari 2020

Dalam diam menyimpan rasa.

ada yang sudah mulai membuka hatinya.
ada yang sudah berhasil melalui prosesnya melupakan.
ada yang sudah belajar mengikhlaskan.
dan ada pula yang kini diam-diam menyimpan rasa. 

memang ada yang salah dari perempuan bila diam-diam menyimpan rasa?

tidak perlu merasa bersalah karena berani untuk memulai, dan membuka hati dengan orang lain. 

tak masalah. tak ada yang salah juga, karena kamu sudah berhasil menyenangkan dirimu sendiri.

Kadang ada sesuatu yang memang tidak bisa kita paksakan, karena keadaan punya kenyataan. Sesuatu yang harus di ikhlaskan meski terasa sulit. ya walau sebenarnya bukan soal memaksakan lagi, ini hanya membiarkan rasa yang sederhana mengalir apa adanya.

Ada perasaan riang dari dasar hati yang menggema ingin keluar. Memang tak dapat dipungkiri, rasanya ingin angan menjadi kenyataan.

Pikiran dipenuhi oleh bayangan yang tak pasti kemana arahnya. Sering kali muncul di waktu mood merasa enggan untuk berduka. Aku pun tak tahu, walau aku tak menginginkannya. Bayang itu datang melesat begitu saja. 

Orang asing yang mulai muncul belakangan ini didalam kepala.

Setiap kali melihat foto atau mengingat bayangnya membuat bibir terangkat. Senyum itu merekah begitu saja.

Sekarang hanya membisu sendirian. Biarlah doa menjadi saksinya bahwa harapan pun kian tumbuh. Otak yang terus memutar wajahnya seakan-akan memaksa bibir untuk berucap. Namun hati menolak, ia harus ikut andil dalam memutuskan. katanya tanpa bibir harus berucap, mata sudah bisa menyiratkan maksud hati.

Entah sampai kapan rasa ini bertahan, didalam sana diam-diam ingin bersembunyi tanpa meminta haknya untuk unjuk diri. Rasa yang tumbuh diam-diam memang tak pernah mudah. Berkhayal pada bayang yang tak pernah pasti kapan bisa berwujud nyata. Ingin mendekap tubuhnya, malah hanya memeluk angan.

Semoga doa dapat menyampaikan pesan 
bahwa benar-benar ada rasa yang tulus yang tak dapat diungkap. 

Karena rasa tak harus diutarakan dalam bentuk kata. 
Hal-hal kecil sebenarnya yang bisa mengungkap rasa, tanpa harus diberi aba. 

Lihat saja nanti, sampai suatu saat rasa ini tersampaikan, atau hanya diam ditempat dan pudar dengan sendirinya. Sebenarnya tak ada yang ingin memiliki harapan yang semu, namun tak apa selama hati senang dan tak merasakan sakit. Saat ini tidak peduli anggapan orang berkomentar apa. Sindiran dan omongan negatif yang terlontar dari bibir siapapun yang tahu akan hal tersebut.

Selama hal itu dapat membuat nyaman dan dapat dinikmati, rasanya tak ada yang masalah.
Ini hanya rasa suka yang datang tiba-tiba, tanpa tahu harus berlabuh dimana. 

Biar, biar, biar saja hati yang berikhtiar dalam sunyinya. Tak perlu menjelaskan, karena doa sudah cukup untuk membuktikan ada rasa yang tersimpan.

Bismillah... Semoga setiap usaha akan membuatnya mengerti dan memahami bahwa tak semudah itu membuka hati.  


 #Mencintaidalamdiam

Tidak ada komentar:

dipaksa selesai.